Disparbud Pangandaran Perkuat Kesiapan Pelaku Usaha Wisata Jelang Libur Nataru 2026

Berita Daerah30 Dilihat

PANGANDARAN, 9 Desember 2025 — Menyambut masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran melaksanakan kegiatan pembinaan bagi pelaku usaha pariwisata dalam upaya memperkuat kualitas layanan dan kesiapan destinasi menghadapi lonjakan wisatawan.

Kegiatan yang digelar pada Senin (9/12/2025) bertempat di Ruang Meeting Lantai 4 Hotel Grand Mutiara ini diikuti oleh sekitar 50 peserta dari berbagai unsur—mulai dari OPD, organisasi pelaku usaha wisata, pengelola atraksi, hingga kelompok pedagang Pantai Barat, Pantai Timur, Nanjung, dan Boulevard.

Kepala Disparbud Pangandaran, Dadan Sugistha, S.T., M.M., menegaskan bahwa pembinaan ini menjadi langkah strategis untuk menyatukan persepsi antara pemerintah dan pelaku usaha wisata dalam menjaga mutu layanan di destinasi unggulan Jawa Barat tersebut.

“Menjelang libur panjang, kami ingin memastikan persiapan berjalan matang. Kebersihan, ketertiban, dan standar pelayanan harus menjadi perhatian utama agar wisatawan merasa aman dan nyaman,” ujar Dadan dalam pemaparannya.

Disparbud menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk mengantisipasi meningkatnya aktivitas wisata, termasuk pengawasan lapangan, penanganan aduan wisatawan, serta penataan aktivitas pedagang.

kepala Satpol PP Kabupaten Pangandaran, Bangi, menyampaikan bahwa jajarannya siap melakukan pengawalan dan penegakan ketertiban umum selama periode Nataru.

“Lonjakan wisatawan selalu membawa potensi kerawanan. Kami ingin seluruh pelaku usaha tertib aturan, tidak ada pungutan liar, dan penataan lapak harus sesuai ketentuan,” tegasnya.
Ia menambahkan, Satpol PP tidak ragu mengambil tindakan jika terjadi pelanggaran yang dapat mencoreng citra Pangandaran.

Ketua PHRI Pangandaran, Agus Mulyana, turut mengapresiasi digelarnya pembinaan ini. Menurutnya, industri perhotelan dan restoran perlu meningkatkan profesionalisme dalam menghadapi potensi membludaknya wisatawan.

“Kami menekankan pentingnya kesiapan SDM agar pelayanan tetap prima meski jumlah kunjungan meningkat tajam,” katanya.
PHRI berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah dan pelaku usaha lainnya demi menjaga citra Pangandaran sebagai destinasi favorit di Jawa Barat.

Dalam sesi pembinaan, Ketua Bank Sampah Pangandaran, Rian, menyoroti persoalan kebersihan yang kerap meningkat pada musim liburan.

“Volume sampah naik saat kunjungan meningkat. Pelaku usaha harus menyediakan tempat sampah terpilah, aktif berkoordinasi dengan petugas kebersihan, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,” jelasnya.

Bank Sampah Pangandaran siap memberikan pendampingan teknis serta edukasi dalam menciptakan destinasi wisata ramah lingkungan.

Pembinaan berlangsung interaktif dengan sesi diskusi berbagai persoalan lapangan, mulai dari keluhan pengunjung, pengelolaan keramaian saat puncak libur, hingga inovasi layanan untuk menghadapi persaingan industri wisata yang semakin dinamis.

Melalui kegiatan ini, Disparbud Pangandaran berharap muncul komitmen bersama antara pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha dalam menjaga mutu layanan wisata serta meningkatkan kenyamanan wisatawan selama Nataru 2026.

“Kami ingin memastikan Pangandaran tetap bersih, aman, tertib, dan memberikan kesan positif bagi seluruh pengunjung,” tutup Dadan.

Pembinaan ini rencananya akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari upaya membangun pariwisata yang profesional, berdaya saing, dan berkelanjutan di Kabupaten Pangandaran.

( upi) 2/5 (1)

Nilai Kualitas Konten