Proyek BBWS di Paledah Disorot: Tak Ada Papan Informasi, Adukan Diduga Tak Sesuai Standar

Berita Daerah101 Dilihat

Pangandaran – Pembangunan saluran irigasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di Desa Paledah, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, mendapat sorotan dari warga. Proyek yang seharusnya meningkatkan kesejahteraan petani itu kini dipertanyakan transparansi serta kualitas pengerjaannya.

Proyek saluran irigasi yang sedang berlangsung di Paledah diketahui tidak dilengkapi papan informasi. Hal itu menimbulkan tanda tanya besar karena masyarakat tidak mengetahui nilai anggaran, sumber dana, maupun kontraktor pelaksana.

Warga sekitar menjadi pihak pertama yang melayangkan kritik. Mereka menilai pekerjaan terkesan ditutup-tutupi dan tidak sesuai dengan asas keterbukaan publik. Sejumlah petani yang akan menjadi penerima manfaat langsung merasa khawatir akan kualitas pembangunan.

Sorotan warga mencuat setelah beredarnya video pengerjaan proyek yang memperlihatkan pekerja mencampur adukan semen dengan pasir menggunakan perbandingan 1:8. Video tersebut menyebar di masyarakat dalam beberapa hari terakhir.

Pekerjaan berlangsung di Desa Paledah, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, yang merupakan kawasan persawahan produktif.

Selain ketiadaan papan proyek yang melanggar aturan keterbukaan informasi publik, warga juga menilai kualitas adukan semen terlalu lemah. Komposisi campuran 1:8 dikhawatirkan membuat dinding saluran mudah rusak dan jebol saat debit air meningkat pada musim hujan.

Seorang warga mengaku kecewa karena merasa tidak dilibatkan. “Kalau cuma semen satu sak dicampur delapan takaran pasir, itu mah tipis banget kualitasnya. Kami khawatir saluran cepat jebol,” ujarnya. Warga lain menegaskan pentingnya transparansi. “Kami tidak tahu siapa kontraktornya, berapa anggarannya, dari mana sumber dananya. Padahal itu hak masyarakat untuk tahu,” tegasnya.

Meskipun pemerintah desa disebut ikut mengawal, masyarakat berharap ada pengawasan lebih ketat. Mereka menekankan bahwa proyek irigasi merupakan program vital untuk ketahanan pangan, sehingga kualitas pekerjaan tidak boleh asal-asalan.

( Upi) 2/5 (1)

Nilai Kualitas Konten