oleh

Bupati KuKar: Seluruh Kepala SD Wajib Menjalankan MBS Diseminasi Program PINTAR

BERITA KUTAI KARTANEGARA, KALTIM – Di hadapan 401 Kepala Sekolah SD Negeri dan Swasta se kabupaten Kutai Kartanegara yang hadir pada Rapat Kerja AKSI (Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia) untuk Kabupaten Kutai Kartanegara yang dipusatkan di Kecamatan Sebulu, Bupati Kukar, Edi Damansyah menekankan pada seluruh kepala sekolah untuk menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah yang telah dikenalkan oleh program PINTAR hasil kerjasama dengan Tanoto Foundation. “Manajemen Berbasis Sekolah dari Program PINTAR kerjasama dengan Tanoto Foundation harus diterapkan di semua sekolah,” ujarnya menekankan baru-baru ini.

Manajemen Berbasis Sekolah yang dilatihkan oleh program PINTAR Tanoto Foundation mendorong manajemen sekolah dilakukan lebih professional, transparan dan akuntabel. “Sudah terbukti kalau pelatihan PINTAR tentang manajemen berbasis sekolah  membuat kepala sekolah menjadi lebih efektif dalam kepemimpinan.  Sekolah menjadi lebih transparan, budaya baca diterapkan dan peran serta masyarakat juga makin besar,” ujar Suwarni, Pengurus AKSI bagian Hukum yang juga  Kepala Sekolah SDN 003 Loa Kulu menanggapi seruan bupati tersebut.   

Dalam rapat tersebut, para kepala sekolah yang hadir membahas berbagai isu, misalnya isu keuangan, anggaran untuk peningkatan kualitas guru dan lain-lain. Berkaitan dengan anggaran untuk peningkatan kualitas guru ini, bupati  meminta kepala sekolah menganggarkan dana Boskap untuk mengadopsi pelatihan progam PINTAR kerjasama dengan Tanoto Foundation. Dia juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan secara khusus anggaran untuk program ini.

Pelatihan Serempak

Di tempat terpisah, Program PINTAR hasil kerjasama Tanoto Foundation, Kemenag dan Pemerintah Daerah lewat Dinas Pendidikan secara serempak melakukan banyak pelatihan pembelajaran. Salah satunya adalah pelatihan Praktik Baik Pembelajaran untuk guru-guru SMP dan MTs berdasarkan mata pelajaran yang dilaksanakan di Grand Elty, Kukar (20 – 23 Oktober 2019).  

Pelatihan kali ini diikuti oleh 52 peserta dari 8 SMP dan MTs mitra program PINTAR. Pelatihan kali ini merupakan pelatihan modul 2 yang lebih menukik lagi membahas pelaksanaan mengajar sesuai dengan karakter mata pelajaran. Mata pelajaran tersebut adalah matematika, IPA, bahasa Indonesia, IPS, bahasa Inggris, dan Literasi Kelas Awal.

Agus Prihantoro, Spesialis Pembelajaran SMP Tanoto Foundation mengatakan bahwa modul dua lebih mengantarkan siswa untuk lebih kreatif. “Pembelajaran yang berkarakter mapel dapat mengembangkan potensi anak. Pada  mapel IPS misalnya, yang dikembangkan adalah ketrampilan berpikir kritis, mengolah informasi dan berperan dalam kelompok, yang semua mengarahkan agar siswa menjadi lebih kreatif” ujarnya menguraikan.

Sedang pada  pembelajaran IPA, ketrampilan yang dikembangkan adalah berpikir secara ilmiah. “Siswa diajak untuk senantiasa mampu memecahkan masalah secara ilmiah, secara logis, dan menemukan jawaban dari setiap persoalan karena kemampuan berpikir ilmiah tersebut,” ujar Agus.

Menurut Agus, salah satu yang menarik dalam dalam modul pembelajaran bahasa Indonesia, menulis cerpen dengan literasi visual. Para siswa diajak untuk melihat gambar dan mendeskripsikan gambar tersebut secara imajinatif untuk membentuk cerita. Ternyata dengan cara tersebut, para siswa mampu menulis dengan panjang-panjang walaupun baru mendapatkan model demikian pertama kalinya. “Ketrampilan menulis menjadi lebih cepat berkembang dengan literasi visual yang dikenalkan pada modul dua kali ini,” ujar Agus menambahkan.

Pelatihan yang sama dilaksanakan di lima provinsi di Indonesia, yaitu Jambi, Jateng, Kaltim, Sumut dan Riau. No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten

Komentar