Pulau Hanaut – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan Polres Kotim serta Asta Cita menuju Swasembada pangan Nasional, Polisi Penggerak Polsek Pulau Hanaut Aipda Suryadi, melakukan pendampingan terhadap petani Bawang Prei di Desa Rawa Sari, Kec.Pulau Hanaut Kab.Kotim Prov.Kalteng, Rabu (11/6/2025).
Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan motivasi, pemantauan, serta pendampingan teknis kepada para petani dalam mengelola lahan Bawang Prei
“Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Resky Maulana Zulkarnain, SH, SIK, MH melalui Kapolsek Pulau Hanaut IPTU Purwono mengatakan Kegiatan ini bagian dari komitmen Polri, khususnya Polres Kotim, dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Kami hadir untuk memastikan petani merasa didukung dan termotivasi untuk terus meningkatkan produktivitas,” Kata Iptu Purwono.
Dalam kesempatan itu, Aipda Suryadi juga berdialog langsung dengan petani untuk mendengarkan kendala yang dihadapi, mulai dari permasalahan irigasi, ketersediaan pupuk, hingga serangan hama tanaman.
M.Tohari, pemilik lahan bawang Prei, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran dan dukungan dari Polsek Pulau Hanaut.
“Terus terang kami merasa diperhatikan. Kehadiran Personil Polsek Pulau Hanaut membuat kami lebih semangat dan optimis, apalagi bawang Prei ini termasuk tanaman yang sensitif. Harapannya, hasil panen nanti bisa meningkat,” Ujar M.Tohari.
Kapolsek Mengatakan, Selain mendampingi secara langsung, Polsek Pulau Hanaut juga berkoordinasi dengan PPL Desa Rawa Sari maupun BPP Kec Pulau Hanaut untuk memberikan pelatihan teknik budidaya bawang Prei yang lebih efektif, sekaligus mengantisipasi dampak perubahan cuaca ekstrem terhadap hasil panen. Imbuhnya
“Kalau ketahanan pangan di desa kuat, maka daerah kuat. Kalau daerah kuat, negara juga akan kuat. Itu tujuan besar yang ingin kita capai bersama,” tambahnya.
” Program ketahanan pangan ini menjadi bagian dari upaya Polres Kotim untuk mengimplementasikan Asta Cita, delapan cita-cita besar pembangunan nasional yang salah satunya menekankan pentingnya kedaulatan pangan “. Ujar Kapolsek (PH).







