Baraknews Tangerang–Bank sampah meeupakan konsep pengumpulan sampah, kemudian dipilih dan dipilah serta ditabung layaknya perbankan, tapi yang ditabung bukan uang, melainkan sampah. Warga yang menabung juga disebut nasabah dan memiliki buku tabungan. Sampah yang ditabung, lalu ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang yang nantinya akan dijual ke bank sampah induk atau dijual ke pengepul sampah atau pabrik yang sudah bekerjasama. Selain itu, sebagian sampah didaur ulang menjadi barang kerajinan.
Demikian disampaikan oleh ketua Koperasi Wanita Mandiri ( Kowama), Endang Prasetyaningsih pada saat launching bank sampah “Kowama” di Perum Griya Permata Cisoka ( GPC), Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka pada hari Minggu (12/03/2023).
Launching bank sampah “Kowama” dihadiri oleh pengurus dan pengawas koperasi serta para anggota koperasi. Hadir pula perwakilan dari unsur pemerintah Desa Cibugel, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK) Kabupaten Tangerang, serta Camat Cisoka dan Kepala Seksi Perekinomian dan Pembangunan (Ekbang) Kecamatan Cisoka.
“Sama seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah, dalam hal ini masyarakat datang langsung ke bank untuk menyetor sampah, kemudian ditimbang dan dicatat di buku “rekening” oleh petugas bank sampah,” ujar Endang.
Camat Cisoka, Encep Sahayat mengatakan bahwa bank sampah merupakan strategi untuk membangun kepeduliaan masyarakat untuk “berkawan” dengan sampah dan mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Bank sampah diintegrasikan dengan gerakan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) sehingga memperoleh manfaat secara ekonomi juga lingkungan menjadi bersih, hijau dan sehat. Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mewujudkan pemukiman yang bersih dan nyaman bahi warganya.
“Bank sampah bermanfaat menjaga kebersihan lingkungan dari sampah sekaligus dapat menyulap sampah menjadi uang,” ujar Encep.