Baraknews.com – Mempunyai asuransi kesehatan merupakan langkah yang tepat yang harus di miliki oleh seluruh masyarakat untuk dapat menghadapi permasalahan kesehatan di masa yang akan datang. Tidak tertinggal, pemerintah menghadirkan program asuransi kesehatan sosial yang diberi nama Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang ditujukan untuk masyarakat yang membutuhkan dan memberikan manfaat yang tidak terbatas. Fasilitas yang paling utama dari Program JKN adalah dengan dibebaskannya biaya pengobatan.
Setiap organ tubuh dalam dapat menimbulkan suatu penyakit yang membahayakan bagi para manusia. Salah satu diantaranya adalah penyakit maag yang merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan nyeri yang berasal dari lambung. Penyakit asam lambung adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan rasa ketidaknyamaan atau nyeri yang terjadi pada perut bagian atas setelah makan ataupun minum. Gangguan tersebut dikenal juga dengan kata lain yakni sakit maag, indigestion atapun kata lainnya adalah dyspepsia. Penyebab munculnya penyakit lambung ini tentunya berkaitan dengan pola konsumsi makanan dan minuman yang tidak teratur. Seperti halnya sering mengosumsi minuman yang berkafein ataupun minuman lainnya yang terdapat kandungan soda. Seorang remaja yang bernama Nurjanah (21) warga asal Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis yang menderita penyakit lambung ini, telah dirawat kurang lebih sampai 4 hari di rumah sakit atas rujukan dari puskesmas tempat Nurjanah sebelumnya berobat.
“Awalnya saya memang tidak cukup teratur untuk makan sehari-hari saya, namun baru kali ini saya merasakan nyeri yang luar biasa dan rasa yang tidak enak di perut bagian atas. Bahkan jika saya mengisi perut saya dengan makanan saja saya merasakan perut saya ini seperti kenyang berlebihan hingga memunculkan mual dan muntah. Akhirnya saya pergi berobat ke puskesmas untuk berobat. Namun setelah berobat saya mendapatkan rujukan dari dokter untuk ditinjau lebih lanjut dan di rawat inap di rumah sakit,” ujar Nurjanah (26/05).
Sebelum melakukan pengobatan di rumah sakit, Nurjanah diberikan edukasi oleh dokter di puskesmas bahayanya pola makan yang tidak teratur. Selanjutnya tindakan yang dilakukan dalam tahap pengobatan di rumah sakit oleh dokter setelah wawancara medis ini adalah pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan di bagian area perut. Pengobatan yang di sarankan oleh dokter adalah rawat inap untuk beberapa hari kedepan serta menjalani pola makan sehat.
“Saya juga diberi saran oleh dokter untuk menjalankan rawat inap hingga kurang lebih sampai 4 hari di rawat di rumah sakit. Saya awalnya khawatir karena harus menjalankan pengobatan rawat inap, namun saya teringat bahwa saya sudah menjadi bagian dari kepesertaan Program JKN yang mana saya tidak perlu khawatir tentang biaya yang akan dikeluarkan yang timbul karena pengobatan saya ini,” tambah Nurjanah.
Nurjanah yang menjalankan rawat inap di rumah sakit ini memberikan apresiasi atas manfaat yang diberikan oleh Program JKN ini. Selain itu pelayaban peserta tidak dibeda-bedakan dengan pasien umum lainnya. Nurjanah merasa bersyukur karena dengan adanya Program JKN ini seluruh pelayanan di rumah sakit dan obat yang berikan selama perawatan dibayarkan secara gratis seluruhnya oleh Program JKN.
“Saya berharap untuk kedepannya Program JKN ini terus hadir untuk dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk menjalankan pengobatan. Saya pun sangat terbantu sekali dengan adanya Program JKN ini karena saya tidak mengeluarkan biaya seribu pun untuk dapat menjalankan pengobatan ini,” tutup Nurjanah. (BS/sh)