JAKARTA – Satu Kilo Meter sebelum jembatan Suramadu di Kab. Bangkalan Madura kita akan menemukan banyak penjual berbagai aksesoris khas Madura, mulai dari kuliner, baju adat Madura, alat adat Madura, gelang, kalung, dan aksesoris lainnya. Tapi disisi lain wisatawan atau pengunjung membutuhkan kenyamanan dan ketentraman ketika melakukan kunjungan atau belanja.
Seperti yang dialami beberapa Wisatawan asal Kota tangerang, Kota Cirebon, Kab. Kuningan Jawa Barat mengeluhkan pada media ini mengenai adanya segelintiran oknum penjual aksesoris gelang dan kalung yang selalu memaksa kepada pengunjung untuk membelinya.
Apif wisatawan asal Kab. Kuningan mengatakan, “ada segelintiran pedagang yang membawa gelang juga kalung menawarkan seakan akan memaksa barang dagangannya untuk dibeli.
Saya dan keluarga beberapa hari yang lalu mengunjungi Kab.Bangkalan Madura lalu mampir ketempat penjualan aksesoris membeli kalung dan gelang yang ditawarkan oleh salah-satu pedagang sebanyak 15 biji yang katanya terbuat dari batu, setelah membeli kami sekeluarga seolah-olah dipaksa secara fsikis untuk membelinya kembali dengan secara diborong dan harga dimurahkan, karena saya membawa keluarga dan tidak mau ambil resiko akhirnya beberapa kalung dan gelang kami membelinya kembali.” jelasnya (24/08 )
Hal senada diungkapkan Faisal Wisatawan asal kota Cirebon yang didampingi saudaranya dari kota tanggerang “iya, sama seperti yang saya alami pedagang kalung dan gelang seakan-akan memaksa untuk membeli dagangannya namun sama kami dihiraukan” jelasnya.
Sopiyan salah satu aktifis mengharapkan kepada pihak kepolisian atau pemerintah Kab.Bangkalan Madura agar bisa memberi pengarahan atau teguran kepada pedagang-pedagang yang memaksa agar wisatawan yang datang dari manapun merasa nyaman. (Afs 82)
Komentar