Berita Kabupaten. Pandeglang – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Berkah Pandeglang, membutuhkan suntikan tambahan anggaran (dana) sebesar Rp 8,2 Miliar.
Anggaran dana sebesar tersebut, untuk optimalisasi pengoperasian SPAM Tanjung Lesung yaitu, menyediakan pipa pembagi yang tersambung ke pipa transmisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung.
Euis Yuningsih direktur Perumdam Tirta Berkah Pandeglang mengatakan, bahwa proyek SPAM KSPN tersebut telah selesai dibangun oleh Pemerintah Pusat dan sudah diserah terimakan kepada Pemkab Pandeglang. Akan tetapi, masih banyak fasilitas penunjang yang harus dilengkapi agar bisa berjalan dengan baik.
Untuk sementara sejauh ini, masih kata Euis, baru ada juga pipa transmisi yang baru terpasang pada jaringan SPAM KSPN Tanjung Lesung. Oleh karena itu, pihaknya banyak membutuhkan anggaran besar agar sarana tersebut bisa segera dioperasikan.
Namun usulan bantuan yang telah disampaikan itu sampai sekarang belum ada diresponsnya, karena belum dilengkapi dengan Peraturan Daerah (Perda) Penyertaan Modal.
“Baru ada pipa transmisi, pipa pembaginya belum ada. Untuk membeli pipa pembagi kita butuh Rp 8,2 Miliar, sudah kita usulkan ke Pemkab, Pemprov maupun Pemerintah Pusat, semuanya tidak turun. Karena tidak ada dasar atau Perda penyertaan modal ke Perumdam, sehingga belum diterima Kementerian PUPR,” kata Euis kepada awak media, Kemarin.
Lanjutnya, Euis optimistis in sya allah di tahun 2024 mendatang. Sarana tersebut bisa dilengkapi dengan semua fasilitas penunjang lainnya. Dengan begitu, mesin penyedia air bersih dengan kapasitas seratus liter per detik itu bisa segera dirasakan manfaatnya oleh semua pihak.
“In sya allah 2024 pipa pembaginya turun dari Pemprov Banten, karena sayang juga kalau sampai tidak beroperasi. Kalau misalkan jadi monumen (tidak berfungsi-red) SPAM seharga Rp 130 Miliar, uang pemerintah pusat akan merugikan negara, alhamdulillah Perda dan Perbup nya sudah selesai,” tambahnya.
Sementara selain pipa pembagi, pihaknya juga sudah mengajukan permohonan bantuan anggaran untuk pengadaan pipa sambungan kerumah. Apabila bantuan tersebut direspons, jadi masyarakat pun tidak kwuatir lagi dibebabkan dengan biaya pemasangan pipa.
“Dari pipa pembagi ada lagi pipa ke sambungan kerumah, itu juga minta bantuan ke Pusat, ada yang berupa DAK dan ada yang langsung bantuan sambungan kerumah. Kalau semuanya sudah turun, masyarakat tidak perlu bayar pemasangan. Hanya perlu bayar pendaftaran saja, nanti juga ada dari penyertaan pemerintah daerah sebesar Rp. 2 miliar,” paparnya. (KI2).