Menjinakan Atom, Membangun Negeri: Urgensi Teknologi Nuklir di Indonesia

Artikel34 Dilihat

MS.Tjik. NG

Bangsa yang menguasai energi adalah bangsa yang memegang kendali masa depannya*

*Bismillahirrahmanirrahim*
Ketika mendengar kata “Nuklir”, yang langsung terlintas di benak banyak orang adalah bom, radiasi, dan kehancuran. Warisan sejarah Hiroshima dan Chernobyl masih membayangi persepsi global, termasuk di Indonesia. Namun, saat dunia memasuki era transisi energi dan revolusi industri 4.0, cara pandang terhadap energi nuklir harus direvisi. Indonesia tak bisa selamanya bergantung pada bahan bakar fosil.

Kita butuh energi yang bersih, stabil, dan berkelanjutan. Dan jawaban strategis itu adalah: teknologi nuklir.

1- Lebih dari Sekadar Energi

Nuklir bukan hanya soal pembangkit listrik. Di sektor kesehatan, teknologi ini telah menyelamatkan jutaan nyawa lewat terapi kanker berbasis radioisotop. Di bidang pertanian, radiasi digunakan untuk menghasilkan varietas unggul padi dan kedelai tahan hama dan kekeringan. Bahkan, dalam dunia industri dan lingkungan, nuklir digunakan untuk mendeteksi kebocoran, mengukur ketebalan, serta mendeteksi pencemaran air dan udara.

Teknologi nuklir adalah instrumen sains multidimensi yang menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat modern.

2- Energi Nuklir: Stabil dan Ramah Lingkungan

Energi nuklir menghasilkan emisi karbon yang sangat rendah. Di saat dunia berkomitmen pada Paris Agreement dan Net Zero Emissions, nuklir muncul sebagai solusi energi yang efisien dan tahan terhadap cuaca, berbeda dengan tenaga surya atau angin. Sebagai contoh, 1 gram uranium-235 bisa menghasilkan energi setara 3 ton batu bara namun tanpa polusi.

Negara-negara seperti Prancis, Korea Selatan, hingga Uni Emirat Arab telah memanfaatkan teknologi ini secara masif. Rusia bahkan menawarkan kerja sama kepada Indonesia dalam bidang ini, dari aspek sipil hingga kedokteran. Pertanyaannya, akankah kita siap mengambil lompatan ini?

3- Keamanan: Bisa Dikendalikan dengan Regulasi dan Teknologi

Kekhawatiran terhadap risiko nuklir adalah hal yang wajar. Namun, teknologi dan protokol keamanan nuklir saat ini telah berkembang pesat. Indonesia sendiri sudah memiliki Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), yang bekerja ketat mengikuti standar International Atomic Energy Agency (IAEA).

Negara-negara lain bahkan sudah menggunakan Small Modular Reactors (SMR) yang sangat aman, hemat ruang, dan cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia.

4- Kedaulatan Energi, Kedaulatan Bangsa

Saat dunia diguncang oleh perang dan krisis geopolitik, harga energi melambung. Ketergantungan Indonesia pada impor BBM dan gas membuat ekonomi rentan. Energi nuklir dapat menjadi jawaban atas kemandirian energi nasional. Kita punya sumber daya manusia, teknologi, bahkan cadangan thorium dan uranium di wilayah timur Indonesia.

Tak ada waktu yang lebih tepat selain sekarang untuk berinvestasi dalam penguasaan teknologi nuklir.

5- Menyambut Kerja Sama Strategis Global

Tawaran kerja sama dari negara maju seperti Rusia yang disampaikan langsung oleh Vladimir Putin pada saat pidatonya (platform Youtube). Bukan hanya soal reaktor, tetapi transfer teknologi, pelatihan SDM, bahkan pemanfaatan nuklir untuk bidang sosial kemanusiaan. Bila dikelola dengan visi jangka panjang, ini dapat menjadi bagian dari diplomasi energi dan percepatan kemajuan teknologi bangsa.

> “Nuklir bukan lagi opsi, tetapi kebutuhan. Ia bukan alat pemusnah, melainkan alat pembangunan.”

Penutup: Dari Mitos Menuju Masa Depan

Indonesia sedang berada di persimpangan penting: antara tetap menjadi konsumen teknologi atau tampil sebagai pemilik dan pemain. Nuklir memberi peluang untuk mengambil peran strategis itu.

Sudah saatnya kita mengganti rasa takut dengan pengetahuan, dan mengganti keraguan dengan perencanaan. Nuklir bukan musuh bangsa. Ia adalah sahabat masa depan bila dikuasai dan dimanfaatkan dengan bijak.

والله اعلم بالصواب

C15072025,Tabik🙏

Referensi Singkat:

1. International Atomic Energy Agency (IAEA). “Nuclear Energy and Climate Change.”

2. BATAN. “Pemanfaatan Teknologi Nuklir di Indonesia.”

3. World Nuclear Association. “Nuclear Power in the World Today.”

4. BAPETEN.go.id – Peran Pengawasan Tenaga Nuklir di Indonesia.

5. Kementerian Luar Negeri RI. “Kerja Sama Indonesia-Rusia dalam Bidang Nuklir Sipil.” (2024)

6.Pidato Vladimir Putin Youtube No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten