Pangandaran — Suasana penuh makna dan kebersamaan tampak dalam kegiatan “Baranusa ,Mipusti Tradisi Ngarumat Kampung” yang digelar di Dusun Bojong Karekes, RW 13, Desa Babakan, Kabupaten Pangandaran. Acara adat yang berlangsung meriah ini dihadiri langsung oleh Bupati Pangandaran, citra pitriyami , bersama para tokoh masyarakat dan warga setempat.
Dalam tradisi tersebut, warga menampilkan tumpeng raksasa bertingkat serta 13 tumpeng kecil yang tersusun rapi di pelataran acara. Jumlah 13 ini bukan tanpa makna — melambangkan RW 13, tanggal pelaksanaan pada 13 Oktober, sekaligus menjadi simbol syukur menyambut Milangkala Kabupaten Pangandaran ke-13.
Prosesi adat “Bari Nugar Tumpeng Balakerakan” menjadi puncak acara, diiringi doa bersama dan kesenian tradisional Sunda. Masyarakat tampak antusias mengikuti setiap rangkaian acara dengan berpakaian adat, menggambarkan semangat pelestarian budaya yang masih kuat di tengah kehidupan modern.
Dalam sambutannya, Bupati Pangandaran mengapresiasi semangat warga yang terus menjaga tradisi leluhur dan menjadikannya bagian dari identitas daerah.
> “Tradisi seperti ini luar biasa, bukan hanya bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, tetapi juga bukti cinta masyarakat terhadap budaya lokal dan daerahnya. Semoga semangat gotong royong dan kebersamaan ini terus terjaga,” ujar Bupati.
Sementara itu, tokoh masyarakat yana macan menuturkan bahwa kegiatan Ngarumat Kampung ini merupakan agenda rutin tahunan yang diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antar warga serta menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang telah diterima.
Selain prosesi adat dan doa bersama, acara juga dimeriahkan dengan hiburan rakyat serta pembagian tumpeng kepada masyarakat sebagai simbol kebersamaan dan rezeki yang dibagi rata.
Tradisi Ngarumat Kampung menjadi cerminan kuatnya nilai-nilai gotong royong dan spiritualitas warga Pangandaran — pesan luhur yang terus diwariskan dari generasi ke generasi, seiring dengan semangat peringatan Milangkala ke-13 Kabupaten Pangandaran.
( Upi)
