Jawab tuduhan di Medsos, Imat teguhkan sikap Pro rakyat

Pangandaran — Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, Rohimat Resdiana (Imat), akhirnya angkat bicara namun tetap perlu diluruskan demi menjaga persepsi publik.

Dengan nada tegas namun santun, Imat membantah anggapan bahwa hanya segelintir orang yang “memiliki” Pangandaran.

> “Saya lahir dan besar di Desa Cibogo, Kecamatan Padaherang. Tentu saya merasa memiliki Pangandaran, tapi bukan hanya saya. Pangandaran adalah milik seluruh warganya, bukan milik segelintir orang atau kelompok politik,” ujarnya mantap.

Mengutip kaidah fikih tasaruful imam ‘alar ra’iyyah manuthun bil mashlahah, Imat menegaskan bahwa setiap kebijakan pemimpin harus berlandaskan kemaslahatan rakyat. Ia mengajak semua tokoh dan masyarakat untuk ikut menyumbang ide, tenaga, dan gerakan nyata demi kemajuan bersama.

Isu bahwa pemerintahan Bupati Hj. Citra Fitriani antikritik juga dibantahnya. Menurut Imat, baik Bupati maupun pimpinan partai terbuka pada kritik yang membangun, asalkan bukan fitnah atau hoaks. Ia bahkan mengungkap bahwa setiap dua pekan, PDIP Pangandaran rutin menggelar rapat tiga pilar — eksekutif, legislatif, dan struktural partai — untuk membahas langsung persoalan masyarakat.

Terkait tudingan di media sosial soal lonjakan kekayaan Bupati, Imat menyebut tuduhan itu tidak berdasar.

“Data LHKPN KPK jelas, tidak ada kenaikan drastis seperti yang diberitakan. Klarifikasi ini saya buat bukan untuk membela individu, tapi untuk melindungi masyarakat dari hoaks dan fitnah,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Imat menggarisbawahi bahwa mendukung program pemerintah bukanlah pelanggaran Tata Tertib DPRD, selama program tersebut berpihak kepada rakyat.

“Selama kebijakan itu maslahat dan pro rakyat, saya akan berdiri di barisan pendukungnya,” pungkasnya dengan penuh keyakinan. 2/5 (1)

Nilai Kualitas Konten