MS.Tjik.NG
Bismillahirrahmanirrahim Konsep “berlatih mati sebelum mati” dapat diartikan sebagai proses introspeksi, refleksi dan persiapan bekal spiritual dan filosofis yang menganjurkan betapa pentingnya senantiasa mempersiapkan diri untuk kematian, sebagai bagian dari siklus kehidupan.
‘Mati sebelum mati” bukanlah konsep ajakan untuk bunuh diri. Ini merupakan konsep spritual, yang menekankan pentingnya persiapan mental dan spiritual menuju dan menghadapi kematian
Kematian adalah bagian alami dari kehidupan yang pasti dialami oleh setiap manusia. Meskipun kematian seringkali menimbulkan ketakutan dan kecemasan, banyak tradisi spiritual dan filosofis yang menganjurkan pentingnya mempersiapkan diri untuk kematian sebagai bagian dari kehidupan
Dalam artikel sederhana ini, kita akan membahas tentang konsep “latihan mati sebelum mati” dan bagaimana hal ini dapat membantu untuk meningkatkan kesadaran, ketenangan, dan kualitas hidup.
Mati sebelum mati, konsep dalam spiritualitas mengajarkan untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian disaat masih hidup. Dan ini bukan berarti menghilangkan diri secara pisik, tapi lebih ke arah upaya untuk mematikan hawa nafsu, ego dan cinta dunia. Sehingga seseorang bisa lebih dekat dengan Tuhan, sekaligus mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian
Proses kematian dalam banyak tarekat, misalnya Naqsyabandiyah, “Salik” akan membayangkan prosesi kematian mulai dari saat jenazah dimandikan, dikafani, dishalatkan hingga dimasukkan ke dalam liang lahat. Dalam kematian imaginer seseorang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran spiritualitas nya. Menjalani hidup dengan ridho dan ikhlas.
-888-
*Mengapa Berlatih Mati Sebelum Mati?*
Menurut Dr. Irvin Yalom, seorang psikoterapis terkenal, “kematian adalah guru terbaik bagi kehidupan.” Dengan menerima kematian sebagai bagian alami dari kehidupan, seseorang dapat lebih menghargai waktu yang ada dan menjalani kehidupan dengan lebih bermakna. Berlatih mati sebelum mati dapat membantu meningkatkan kesadaran dan ketenangan dalam menghadapi tantangan kehidupan dan kematian.
Dalam sebuah Hadits, Rasulullah bersabda:
*كفی بالموت واعظا*
“Cukuplah Kematian itu Sebagai Nasehat”
*Dr. Elisabeth Kübler-Ross*:
Psikiater Swiss- Amerika ini dikenal karena karyanya tentang tahap-tahap kesedihan dan kematian
Menurutnya, menerima kematian sebagai bagian alami dari kehidupan dapat membantu seseorang untuk lebih siap dalam menghadapi kematian
*Dr. Stephen Levine*:
Seorang penulis dan guru spiritual, Levine menekankan pentingnya mempersiapkan diri untuk kematian sebagai bagian dari kehidupan. Menurutnya, berlatih mati sebelum mati dapat membantu meningkatkan kesadaran dan ketenangan dalam menghadapi kematian.
*Manfaat Berlatih Mati Sebelum Mati*
Meningkatkan Kualitas Hidup : Berlatih mati sebelum mati dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dengan lebih menghargai waktu yang ada dan menjalani kehidupan dengan lebih bermakna.
Mengurangi Ketakutan akan Kematian :
Berlatih mati sebelum mati dapat membantu mengurangi ketakutan akan kematian dan meningkatkan kesadaran tentang kehidupan dan kematian.
*Cara Berlatih Mati Sebelum Mati*
Meditasi dan Introspeksi : Melakukan meditasi dan introspeksi dapat membantu seseorang untuk lebih memahami diri sendiri dan meningkatkan kesadaran tentang kehidupan dan kematian.
Refleksi tentang Nilai dan Tujuan Hidup: Merefleksikan nilai dan tujuan hidup dapat membantu seseorang untuk lebih fokus pada hal-hal yang penting dan bermakna dalam kehidupan
Mengembangkan Rasa Syukur dan Penerimaan:
Mengembangkan rasa syukur dan penerimaan terhadap kehidupan dan kematian dapat membantu seseorang untuk lebih tenang dan damai dalam menghadapi tantangan
*Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)* :
Kematian adalah bagian alami dari kehidupan yang pasti dialami oleh setiap manusia.
.
Sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association: menemukan bahwa orang yang menerima kematian sebagai bagian alami dari kehidupan cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan lebih siap dalam menghadapi kematian.
Dalam konteks “Mati sebelum mati” di dalam Kitab Al-Muqri, Nafhuth Thayyib (V : 164), dalam Sharhul Hikam Al-Syaikh Al-Akbar , Hlm. 169 :
*من اراد ان ينظر الی ميت يمش علی الارض فلينظر الی ابي بكر*
“Barangsiapa ingin melihat kepada orang mati yang bisa berjalan di permukaan bumi, maka lihatlah kepada Abu Bakar Radhiallahu Anhu”.
*موتوا قبل انتموتوا*
“Matilah kalian sebelum kamu mati”
(Al-Ajluni, Kasyful Khofa II : 1666).
Dengan demikian, berlatih mati sebelum mati dapat menjadi proses yang bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran, ketenangan, dan kualitas hidup. Dengan menerima kematian sebagai bagian alami dari kehidupan dan mempersiapkan diri untuk kematian, seseorang dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan kehidupan dan kematian.
*Pengembaraan Tubuh*
Kisah pengembaraan tubuh, Ruh terperangkap dalam sangkar tubuh. Merekam semua petualangan dan menyimpan semua memori
Kematian bukanlah ujung dari pengembaraan. Mati sebelum mati hanya latihan. Latihan ma’rifat diri untuk melangkah di lorong waktu yang sunyi
Tidak sekedar menahan lapar dan dahaga. Namun menjaga dari semua yang boleh agar tak berlebihan.
Mengambil dari dunia seperlunya saja. Sebab kelezatan dunia tidak lebih dari setetes air di lautan.
Untuk itu matilah sebelum mati. Lepaskan secara perlahan semua tali pengikat campakkan ketergantung duniawi. Melatih jiwa yang gundah, menuju gerbang malakut.
والله اعلم بالصواب
C08062025, Tabik🙏