Kader Bawah PPP Kecewa,Paska Konsulidasi Plt. Ketum Dan Reses Di Medan

BERITA MEDAN – Kehadiran Pimpinan tertinggi Organisasi sangat di dambakan para kader bawah. Apalagi disaat Organisasi tersebut ketimpa issyu negative dimasyarakat.

Seperti halnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kehadiran Ketum PPP Suharso Monoarfa di Sumut dalam acara Konsulidasi dan Reses Anggota DPR-RI, Rabu (3/4) yang diharapkan para kader bawah bisa mendapat pencerahan agar kader semakin kuat dengan menanggapi keluhan para simpatisan di masyarakat.

Sewaktu awak media berada di lokasi Konsolidasi dan reses di Jln. Mesjid Khairunafauzi no. 9 Komp. Kejaksaan Kec. Medan Selayang Sumatera Utara tepatnya di Rumah Hasan Husaeri Anggota DPR-RI  (F-PPP) terdapat kekecewaan dari kader bawah.

“Saya dan beberapa teman-teman PAC Kota Medan merasa kecewa apa yang telah di pertontonkan Petinggi Partai. Mungkin Para kawan-kawan tidak berani mengutarakan kepada awak media. Tapi saya sudah tidak tahan melihat ini.

Kami Pengurus PAC Sekota Medan di undang untuk acara ini, yang kami lihat Para Petinggi Partai bercerita tentang dirinya tentang karirnya selama di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bukan malah menanyakan tentang keluhan kader tentang peristiwa yang baru dialami PPP.

Yang lebih sedih lagi, disaat Plt. Ketum pergi meninggalkan acara (sekira Pukul 14.30) para petinggi Partai malah juga hilang entah kemana. Hanya tinggal Bung Darwin  (Anggota DPRD Sumut) dan Misnan Al Jawi (Anggota DPRD Deli Serdang) yang tinggal dilokasi  acara yang berubah dari acar Konsolidasi menjadi Reses Hasan Husaeri. Tetapi akhirnya mereka juga pergi sekira pukul 16.30 Wib.

Anehnya lagi, ahli bait yang membuat Reses juga tidak ada. Dan kabar yang diterima sekira pukul 18.00 Wib, bahwa beliau ada di bandara Kuala Namu bersama rombongan Plt. Ketum.

Kami kecewa, ternyata kader bawah hanya dianggap seperti anak ayam saja dan akhirnya lebih baik pulang sajalah. Ternyata mengangungkan petinggi lebih utama daripada kader bawah. Padahal menurut saya, saat ini para kader bawah lebih baik diutamakan untuk dinaikkan semangatnya agar bisa menggalang simpatisan dan mencari suara sebanyak-banyaknya.

Ya…akhirnya saya sadar, jabatan adalah jawabannya. Apalah kader bawah ini, hanya bisa dimanfaatkan saja untuk kepentingan petinggi. Dan Kepada KPK Mohon Usut habis Kasus jual beli Jabatan sampai ke daerah dengan tersangka Romy (Mantan Ketum PPP)” terang arifin sekretaris PAC Kec. Medan Helvetia.

“Partai PPP ini bukan milik petinggi Partai saja, tapi Kader bawah juga punya hak untuk memilikinya dan bersuara bahkan mengkritik, untuk kemajuan Partai dan bahkan para simpatisan partai yang tidak termasuk dalam kepengurusan Partai juga punya hak. Sebab mereka punya andil menjatuhkan hak pilihnya untuk mencoblos PPP di Pesta Demokrasi yang lalu (Tahun 2014) sehingga para petinggi partai ini bisa menduduki jabatan dengan Kursi yang empuk ditambah gaji beserta fasilitas dari Negara.

Saya hanya prihatin dengan para caleg yang lagi berjuang pada saat ini apalagi yang non incumbent. yang sudah mengeluatkan biaya untuk kempanye dirinya begitu juga dengan nasib para kader bawah yang selama ini memperjuangkan PPP yang akhirnya kepercayaan masyarakat memudar setelah ketangkapnya Romahurmuzy (Mantan Ketum PPP) dalam kasus OTT terkait jual beli jabatan” tambahnya lagi sambil menutup pembicaraan. (Arifin) No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten

Komentar